Prasasti Sojomerto Peninggalan Mataram Kuno di Batang
Jumadi 12 Juni 2025
Batang
- Sekretaris Desa Sojomerto Awal Setiarso mengatakan, Prasasti Sojomerto
terletak di Desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang yang ditemukan oleh
warga pada tahun 1950an.
Setiarso
mengungkapkan bahwa, dahulu lokasinya masih berbentuk kebun. Pada waktu itu
ingin menanam, tiba-tiba menemukan sebuah batu. Kemudian, setelah dibuka dan
dibersihkan ternyatanya ada tulisan huruf Kawi dan berbahasa melayu kuno yang
diperkirakan dibentuk pada pertengahan akhir abad 7 masehi.
“Pada
tahun 1970 banyak yang tertarik melihat Prasasti Sojomerto ini, baik bangsa
sendiri maupun bangsa asing yang salah satunya mengecap tulisan yang berada di
prasasti,” katanya saat ditemui di Desa Sojomerto, Kabupaten Batang, Kamis
(12/6/2025).
Ia
juga menyampaikan, isi tulisan yang ada pada Prasasti Sojomerto menyebutkan
bernama Dapunta Syailendra ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bradawati
dan istrinya bernama Sampula.
“Dapunta
Selendra, sedangkan dirinya adalah sosok yang merupakan bagian dari garis
keturunan Wangsa Syailendra yang berkuasa pada masa Kerajaan Mataram Kuno,”
ungkapnya.
Ternyata
setelah diteliti tulisannya itu merupakan silsilah keluarga dari kerajaan
Mataram Kuno yang masih berhubungan dengan Candi Prambanan, Borobudur, dan
Candi Dieng.
“Meski
begitu, isi prasasti tersebut rupanya mampu menarik perhatian banyak orang
lantaran penjelasannya mempunyai arti tersendiri bagi siapa saja yang ingin
melihatnya secara langsung, untuk melihat bentuk sekaligus aksara yang terpahat
di permukaan Prasasti Sojomerto ini,” terangnya.
Prasasti
ini berbahan dasar batu andesit dengan panjang 45 cm, tebal 30 cm, dan tinggi
80cm. Sekarang Prasasti Sojomerto sudah menjadi cagar budaya yang dilindungi,
dan berada di halaman rumah warga serta menjadi ikon dari Desa Sojomerto yang
sering dikunjungi oleh para pelajar untuk belajar sejarah.
“Hingga pada dekat balai
Desa Sojomerto dibangun replika prasasti yang sangat mirip dengan bentuk
aslinya supaya masyarakat yang melintas tahu bahwa ada peninggalan sejarah
disini,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Sri Rahayu)