KKNT IPB Dorong Daya Saing dan Pengembangan Sidawung Koffie sebagai Ikon UMKM Desa Tombo
Jumadi 11 Agustus 2025
Batang
- Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, terus berbenah mengembangkan
potensi ekonomi dan pariwisata lokal. Di tengah hamparan kebun dan udara sejuk
pegunungan, berdirilah Sidawung Koffie,
sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan yang tak hanya
menyajikan cita rasa kopi khas desa, tetapi juga menjadi pintu gerbang wisata
bagi pengunjung.
Mendukung potensi ini,
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT)Inovasi IPB University 2025 hadir melalui Program Pengembangan UMKM Desa Tombo. Fokus utama diarahkan pada
peningkatan daya saing dan pengembangan kawasan Sidawung Koffie agar semakin
siap menjadi ikon wisata kopi yang membanggakan.
Program dibagi menjadi
dua bagian. Pertama, KOPI (Kolaborasi
Pengembangan UMKM Ikonik), yang diawali dengan wawancara dan analisis SWOT
untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman. Hasilnya
diwujudkan dalam pemasangan plang penunjuk arah di dua titik strategis Pertigaan
Bina Garut dan Persimpangan Puncak Tombo serta pembuatan infografis branding
yang memuat profil dan keunggulan Sidawung Koffie. Langkah ini diharapkan
membantu promosi dan mempermudah wisatawan menemukan lokasi.
Kedua, Desain Pengembangan Sidawung Koffie,
yang menyajikan rancangan visual untuk entrance
gate, area parkir, VIP room, Sidawung Market, dan stage live music. Desain ini disertai
RAB, poster, dan video animasi, memberikan gambaran nyata seperti apa wajah
Sidawung Koffie ke depan lebih tertata, fungsional, dan memiliki daya tarik
agrowisata.
“Program
ini sangat membantu kami, tidak hanya dalam promosi, tapi juga memberi gambaran
jelas arah pengembangan usaha ke depan. Plang dan infografis membuat Sidawung
Koffie lebih mudah dikenali pengunjung,” katanya saat
ditemui di Sidawung Koffie Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang,
Senin (11/8/2025).
Koordinator Program
Pengembangan Desain Azizah Rahmawati menegaskan, pentingnya manfaat strategis
dari kegiatan ini.
“Tujuan
kami adalah memastikan Sidawung Koffie memiliki landasan yang kokoh untuk
pertumbuhan yang berkelanjutan. Diharapkan, desain dan strategi branding yang
dikembangkan dapat menjadi pedoman jangka panjang, menarik lebih banyak
wisatawan, serta membuka peluang ekonomi baru yang dapat meningkatkan
kesejahteraan warga Desa Tombo,” terangnya.
Melalui rangkaian program ini, Sidawung Koffie
diharapkan, tak hanya menjadi ikon UMKM, tetapi juga magnet agrowisata yang
mampu menggerakkan roda ekonomi, memperkuat identitas desa, dan menempatkan
Kabupaten Batang sebagai salah satu destinasi wisata kopi yang patut
diperhitungkan di Jawa Tengah. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)