Rumdin Bupati Batang jadi Ajang Kenalkan Permainan Tradisional
Jumadi 29 Juni 2025
Batang
- Puluhan anak bermain dengan penuh keceriaan di tengah ragam mainan
tradisional di halaman Rumah Dinas Bupati Kabupaten Batang, Minggu (29/6/2025).
Permainan seperti congklak, ular tangga bahkan mainan semasa kecil egrang tak
luput dari perhatian mereka, untuk menghabiskan akhir pekan di Hari Bebas
Kendaraan.
Permainan
tradisional yang dikolaborasikan dengan perpustakaan keliling itu merupakan
inovasi dari program kerja Bunda Literasi Faelasufa Faiz Kurniawan. Kolaborasi
tersebut direalisasikan langsung oleh Disperpuska dan Forum Anak binaan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB), dengan membuka fasilitas Pojok Baca dan
permainan tradisional di halaman Rumah Dinas.
Seksi
Perlindungan Anak DP3AP2KB Urip Hariyanto mengatakan, bermain merupakan hak
anak, maka sangat tepat ketika aktivitas tersebut dikolaborasikan dengan
membaca. Permainan yang disiapkan pun beragam sehingga anak bisa memilih mainan
yang disukainya.
“Kalau
kegiatan membaca dikolaborasikan dengan bermain di hari Minggu pasti sangat
menyenangkan buat anak. Program ini adalah yang pertama, kedepan akan ditambah
fasilitas dengan senam anak bersama, sehingga secara fisik mereka makin sehat,”
jelasnya.
Ketua
Forum Anak, Raisya mengaku pengunjung yang didominasi anak dari berbagai usia
sangat antusias dengan dibukanya fasilitas permainan tradisional yang
dikolaorasikan dengan perpustakaan keliling.
“Yang
jelas mainannya komplit bikin senang adik-adik, ada yang main ular tangga,
egrang, menggambar, mewarnai pokoknya semuanya senang,” katanya.
Kegiatan
ini akan digelar sebulan sekali, tapi jika melihat respons anak dan orang tua
positif, bisa jadi intesitasnya akan ditambah. Forum Anak sebagai wadah anak
menyampaikan aspirasinya, tentu sangat mendukung karena bisa menyalurkan bakat,
kegemaran dan ekspresi lewat mainan yang disukainya.
“Yang
paling disukai mainan congklak, mewarnai dan ular tangga, bahkan ada juga orang
dewasa yang ikut bermain. Mungkin juga karena mereka ingin bernostalgia dengan
masa kecilnya dulu,” ungkapnya.
Salah
satu anak, Rasyid (6) mengaku, senang dengan dilengkapinya area Rumah Dinas,
dengan permainan tradisional, karena menemukan permainan yang terkensan asing
namun mengasyikan.
“Ini
baru pertama kali main mainan seperti ini, mainnya cukup mudah, jadi kalau ada
tiap hari Minggu suka banget,” tuturnya.
Dukungan
pun diberikan oleh Yudi meskipun sudah duduk di bangku kuliah, namun kesempatan
untuk memainkan permainan tradisional tidak ia sia-siakan. Program ini sangat
bagus karena mengenalkan permainan tradisional yang sudah lama hilang, kini
dihadirkan lagi.
“Tadi
main egrang buat nostalgia waktu kecil aja, dulu suka main. Yang jelas ini
menyenangkan tapi kalau bisa jenis mainannya ditambah misal petak umpet dan
bekel,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)