Kapolres Batang Imbau Warga Rayakan Nataru Secara Sederhana

Jumadi    11 Desember 2025

Batang - Polres Batang siap memastikan warga yang ingin merayakan Natal dan malam pergantian tahun, tetap nyaman dengan menyiagakan jajaran anggota di titik-titik strategis. Sebagai wujud empati, Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana mengharapkan agar masyarakat tak merayakan Natal maupun malam pergantian tahun secara berlebihan namun cenderung sederhana.

Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana mengimbau, dalam merayakan malam pergantian tahun, warga tidak perlu bermewah-mewah dengan menggelar pesta kembang api. Hal tersebut sebagai wujud empati terhadap sesama, khususnya bagi warga Sumatra dan Aceh yang sedang tertimpa musibah bencana.

“Kami imbau agar masyarakat Kabupaten Batang tidak menggelar perayaan dengan pesta kembang api. Hal ini arena saat ini banyak saudara-saudara kita di Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh yang tertimpa bencana,” katanya, saat ditemui di halaman Kejari Batang, Kabupaten Batang, Kamis (11/12/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga mengingatkan agar warga Batang yang akan melakukan perjalanan wisata ke luar daerah, memastikan segala persiapannya secara matang.

“Selalu berkoordinasi dengan aparat desa setempat, sebelum berwisata, pastikan kondisi kendaraan prima dan laik jalan,” jelasnya.

Di samping itu, Polres Batang dengan menyiagakan Kompi Siaga Bhayangkara, untuk mengantisipasi peristiwa kebencanaan yang rawan muncul akibat hujan yang mulai merata. Kapolres telah menyiagakan kompi tersebut di beberapa titik yang berpotensi munculnya kebencanaan, dan disinergikan dengan personel yang disiagakan saat perayaan malam Natal dan Tahun Baru.

“Kami mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan), yang difokuskan untuk pengamanan selama Natal dan Tahun Baru sekaligus mengantisipasi munculnya bencana alam,” terangnya.

Menanggapi, imbauan dari Kapolres Batang tersebut, salah satu warga Lailatul Istiqomah tak mempermasalahkan terkait ditiadakannya pesta kembang api saat malam pergantian tahun. Baginya empati lebih penting saat melihat warga Sumatra dan Aceh yang sedang tertimpa musibah banjir bandang beberapa waktu lalu.

“Yang penting malam tahun barunya tetap dirayakan, walaupun tidak semeriah saat ada pesta kembang api. Lagi pula ini sebagai wujud kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujar dia.

Diakuinya, akan lebih meriah apabila malam pergantian tahun dilengkapi dengan pesta kembang api.

“Karena ini nggak ada pesta kembang api, ya yang penting merayakan bareng keluarga aja, biasanya bakar sate atau ayam bakar sama keluarga di rumah,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)